"try to be the best for all"

on Friday, November 20, 2009
Gue pernah liat ungkapan ini di status Facebook seseorang dan jujur aja, membaca ungkapan ini membuat gue jadi tertawa kecil. Ga kebayang aja gimana rasanya pengen jadi yang terbaik buat semua orang, yang bikin semua orang senang. Maksud gue, oh, c’mon! Apa nggak capek berusaha jadi yang terbaik untuk orang lain tanpa merhatiin perasaan lo sendiri, apa lo senang atau nggak ngelakuinnya?

Gue nggak kebayang aja kalo suatu saat orang ini (yang menulis status ini) ada dalam situasi dia harus memilih. Misalnya, dia harus memilih, let’s say, nemenin orangtuanya yang lagi sakit, atau nemenin pacarnya. Kalau dia mau jadi yang terbaik buat kedua-duanya, berarti dia harus bikin senang dua-duanya kan? Kalau dia mau jadi yang terbaik untuk orangtuanya, dia harus nemenin orangtuanya. Tapi kalau dia mau jadi yang terbaik buat pacarnya, dia harus ikut pacarnya. Terlepas dari apakah orangtuanya atau pacarnya pengertian atau nggak, gue yakin pastilah orang ini akan makan hati sendiri karena nggak bisa menjadi ‘the best for all'
Kalau buat gue, kita nggak perlu jadi orang yang terbaik buat semua orang. Call me pessimist, but I do think that it’s impossible. And yet, kalo lo berusaha jadi yang terbaik buat semua orang, selalu berusaha nyenengin orang, well, I guess it’ll lead you to NOT being you, yang artinya lo bikin diri lo jadi orang lain alias kepribadian yang palsu. Yang harus kita lakukan (mengutip notes dari seorang calon praktisi NLP terkenal, amiiiin), ambillah keputusan yang terbaik untuk saat itu. Yah, walaupun belum tentu keputusan yang terbaik itu menyenangkan untuk semua orang. Dan yang lebih penting adalah, jadi diri sendiri itu lebih menyenangkan daripada jadi orang yang ‘palsu’ supaya disenengin semua orang...

0 comments:

Post a Comment