on Wednesday, August 19, 2009
We've walked through this stormy night, holding hands tightly,
Searching for a warmth we hope we can share as we find it
But as we keep walking through the storm and darkness of the night,
The night grows colder
And soon, we realise
Holding hands only slow us down
While the storm knows no compromise up there
It even shall kill us without mercy
So I should let your hands slip away from mine.
We keep walking together in the middle of this cold, stormy night,
Side-by-side
Looking for the warmth
With our own step
Mine and yours
But sadly not "ours"

August 18,2009
-lariza oky adisty-
this is probably my best sad poem I've ever written. Funnily, this poem is inspired by someone else's love story. This person's desperation (who is happen to appear on my facebook's friendslist) inspired me to write this, and there goes...
on Tuesday, August 11, 2009
It might not be the right time
I might not be the right one
But there's something about us I want to say
Cause there's something between us anyway

I might not be the right one
It might not be the right time
But there's something about us I've got to do
Some kind of secret I will share with you

I need you more than anything in my life
I want you more than anything in my life
I'll miss you more than anyone in my life
I love you more than anyone in my life

kamu masih saja tidak mengerti Bung...Italic
saya bikin empat puisi pendek. baca ya...


1.

tan muchos errores que he hecho,
con todo he intentado mi mejor para guardar este gusto dulce del amor permanezco
me y mis debilidades, intento para colocarse siempre al lado de usted
¿Pero quién son yo, y para cuál es ése está, si no es yo usted necesidad?


2.

Si usted es una ilusión,
Entonces viviré en ella sinceramente
porque es usted quién guarda mi golpeo del corazón
Quién deseo acariciar
De quién dolor intento besar lejos


3.


Demasiadas veces que le he oído el compartir de su dolor,
ahora ellas son las mías también
Y mis rasgones, las doy para usted
Para estar triste algo más allá de mi comprensión
para ser lastimada por la mina de la cicatriz definitivamente no
Si intento curar, ¿Le curará también?

4.


Apesadumbrado no puedo ahorrarle, ni le curo
Intentaba, pero ahora sé I' el ll nunca batió algo más allá de mi comprensión
¿Y quién son yo, forzándole a barrer las memorias dulces que usted entonces ha tenido detrás?
Todo esperanza de I que puedo hacer es ser la persona que camina además de usted a partir de este día

all this poems were translated by: http://babelfish.yahoo.com/translate_txt
on Sunday, August 2, 2009
Gue selalu suka naik angkot. Alasan pertama adalah karena gue sampe sekarang nggak bisa nyetir. Yang kedua, gue bisa ketemu orang-orang dan mengamati perilaku masing-masing (dengan catatan, gue lagi nggak ngantuk ya). Yah, walaupun naik angkot memang butuh kewaspadaan ekstra mengingat cukup banyak tukang sumpit mencari mangsa di sini. Dan hari Sabtu tanggal 1 Agustus, sekitar pukul 3, terjadilah kisah ini...

Pulang les TOEFL di LBI FIB UI, gue pulang naik angkot. Seperti biasa, dari kampus gue naik 112, lalu turun di Jalan Baru (padahal mah, ini jalan udah lama ada!) dan di situ naik angkot 121 yang memang banyak mangkal di situ karena males nunggu penumpang di terminal. Tanpa pretensi apapun, gue naik angkot yang mangkal paling depan, deket tukang minuman. Di dalem angkot sih udah ada beberapa penumpang. Namun yang paling eye-catching adalah sepasang manusia yang duduk di belakang supir. Sepasang manusia ini, gue bisa menebak kalau mereka lebih tua dari gue, jadi kita sebut saja mereka dengan mas dan mbak. Nah, gesture mas dan mbak ini amat memperlihatkan kalau mereka sedang dimabuk asmara, terlihat dari posisi duduk yang saling berdempet dan tangan si mbak yang bertumpu di tangan sang mas, serta senyum bahagia yang terus-menerus menggelayuti wajah mereka berdua. Lalu terdengarlah percakapan ini:

Mbak: Jadi kamu umurnya berapa sih? (nada manja)
Mas: Ehm... berapa ya? (sok-sok misterius)
Mbak: Iiih... udah kakek-kakek ya kamu? hihihi... (tertawa manja)

Si mbak memukul mesra mas

Mas: Hmm.. kalo lahir tahun 76 tuh berapa sekarang? Eh 76 apa 79 ya?
Mbak: Iiih... (mencubit-cubit gemas sang mas)

dan seterusnya.

Percakapan mesra, penuh tawa dan canda yang kadang diselingi belaian sayang sang mas yang didaratkan ke rambut berombak si mbak, atau tangan si mbak yang mengelus-elus mesra pipi sang mas (yang ngomong-ngomong berkumis lebat), serta obrolan dengan suara perlahan penuh rahasia antara dua insan yang yang tengah dimabuk cinta ini berlanjut terus sampai angkot penuh dan mulai jalan. Tidak jarang mereka tertawa lepas dan suara mereka memenuhi angkot. Saking asyiknya, gue dan seluruh penumpang lain dianggap tidak pernah ada. Mereka bermesraan di angkot itu, seolah-olah angkot tersebut adalah mobil pengantin dan merekalah mempelai berbahagia (FYI, gue tahu mereka belom nikah karena di jari mereka nggak ada cincin sama sekali). Gue yang duduk berhadapan dengan mereka sebenarnya udah nyaris gagal menahan tawa dan hanya bisa menyalurkan rasa geli gue lewat status Facebook gue. Untunglah saat itu gue membawa majalah HAI dan Donal Bebek, sehingga untuk menghindari kecurigaan gue tengah mentertawakan pasangan bahagia ini (atau kecurigaan gue adalah pasien RSJ yang kabur, berhubung mbak-mbak baju ungu yang duduk di bangku kecil dekat pintu sempat melirik gue penuh rasa heran) gue membaca sebuah artikel di majalah HAI dan tersenyum-senyum, seolah-olah sedang membaca artikel yang lucu.

Sementara sang mas dan si mbak pun terus bermesraan.....

-lariza oky adisty-


Jadi begini ceritanya. Gw nulis note ini jam 00:40, tgl 1 Agustus 2009, sambil nonton acara di sebuah stasiun TV yg namanya Take Me Out. Silakan ketawa,tapi sumpah gw nonton ni acara karena gw insomnia dan menunggu kantuk datang. Anyway, di episode kali ini ada bintang tamu sebuah grup band yg personelnya cewek semua,membawakan sebuah lagu hits mereka (kali ini jujur,selain ga mau nyebut merek,gw lupa apa nama bandnya!). Inti lagu ini adalah cinta itu jangan buru-buru,krn masih ada banyak waktu yg diperlukan untuk saling pendekatan.

Dan inilah yg membuat gw geli. Inti acara ini (terlepas dari pertanyaan standar: "ini beneran gak ya?") kan adalah proses kenalan yg mengandalkan first impression antara satu pria lajang dan beberapa wanita cantik kemudian berlanjut oleh ngobrol2 dan date2 yg terus dipantau oleh tim acara ini yg intinya ingin melahirkan pasangan baru secara instan.. Dan lagu yg ditampilkan berisi kalo cinta jangan buru-buru. For some reason gw ngerasa lagu yang ditampilkan nggak nyambung dengan konsep acara. Sebuah acara TV seharusnya memiliki unsur-unsur yang mendukung konsep acara itu sendiri, mulai dari host, peserta sampai bintang tamu. Dengan kata lain, kalo acara itu bertujuan untuk menyatukan pria dan wanita secara instan, pilihlah bintang tamu yang memiliki lagu-lagu yang isinya berisi hal-hal yg sesuai dengan tujuan acara itu. Lha, kalo lagu yang ditampilin aja isinya bertentangan sama konsep acara, apa nggak aneh ya?

-lariza oky adisty-

(Mahasiswi, tukang kritik akut)