"what you don't know won't hurt you"
Pernah dengar ungkapan yang gue pilih sebagai title ini? Gue baru bener-bener ngeh dengan ungkapan ini saat membaca sebuah novel Indonesia. Damn, jujur ya, gue merasa 'terganggu' sekali dgn ungkapan ini. Jujur, kalo gue mendengar orang mengatakan ini, secara tidak langsung ia ingin mengatakan bahwa ia 'pengecut', tidak berani menghadapi reaksi yang akan muncul atas perkataannya. Yup, banyak sekali orang yang menolak berbicara kebenaran dgn dalih 'tidak ingin menyakiti siapa-siapa dengan perkataannya'. Well,hey, ini hidup. Nggak usah mencemaskan hal yang memang bisa terjadi dalam hidup. Adam Levine dalam lagunya She Will be Loved bilang "It's not always rainbows and butterflies, it's compromise, it moves us along". Intinya hidup ya memang begitu, kadang menyakitkan. Dan coba jelaskan ke gue, bagaimana seseorang bisa begitu yakinnya bahwa perkataannya akan menyakitkan orang lain. Nobody won't know until the sentence is said. Lagipula reaksi apapun yang muncul sangat bergantung dari kondisi si pendengar saat menyerap informasi yang muncul. Dan nggak ada seorang pun yang berhak menyalahkan kita untuk menyampaikan kebenaran. sepahit-pahitnya kebenaran, akan lebih manis pada akhirnya dibanding kebohongan yang awalnya manis, namun makin lama baunya seperti bau bangkai yang akhirnya tercium juga....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment