on Sunday, February 14, 2010
Di hari yang disebut sebagai hari kasih sayang ini, izinkan saya membuka merangkai kata-kata yang berlarian di benak saya menjadi sebuah romansa dalam halaman blog ini. Mungkin tidak indah, tapi jujur. Saya jamin.


Tak akan aku berkata
Bahwa aku mencintaimu lebih baik dari siapapun
Tapi aku bisa berkata
Bahwa aku mencintaimu dengan semua bagian hatiku
Tak akan aku berkata
Bahwa aku wanita terbaik untukmu
Tapi aku bisa berkata
Bahwa aku adalah wanita yang selalu ingin membuatmu bahagia
Tak akan aku berkata
Bahwa aku menginginkanmu untuk kukurung dalam hatiku
Tapi aku bisa berkata
Bahwa aku bersedia melepas tanganmu agar kau bisa menyongsong mataharimu
Tak akan berkata
Bahwa akulah satu-satunya manusia yang mampu memahami dirimu
Tapi aku bisa berkata
Bahwa aku akan selalu ada kapanpun kau merasa lelah dan mencari tempat untuk bersandar
Tak akan aku berkata
Bahwa aku akan menahan kakimu untuk melangkah
Tapi aku bisa berkata
Bahwa kau akan selalu bisa pulang ke hatiku...
Lariza Oky Adisty (Feb 14, 2009, 22:49)
on Sunday, February 7, 2010
I know you suffered
But I don't want you to hide
It's cold and loveless
I won't let you be denied

Soothe me
I'll make you feel pure
Trust me
You can be sure

I want to reconcile the violence in your heart
I want to recognize your beauty is not just a mask
I want to exorcise the demons from your past
I want to satisfy the undisclosed desires in your heart

You take your lovers that you're wicked and divine
You may be a sinner
But your innocence is mine

Please me
Show me how it's done
Tease me
You are the one

I want to reconcile the violence in your heart
I want to recognize your beauty is not just a mask
I want to exorcise the demons from your past
I want to satisfy the undisclosed desires in your heart

Please me
Show me how it's done
Trust me
You are the one

I want to reconcile the violence in your heart
I want to recognize your beauty is not just a mask
I want to exorcise the demons from your past
I want to satisfy the undisclosed desires in your heart

http://www.elyricsworld.com/undisclosed_desires_lyrics_muse.html

looks like I'm gonna put this song on my playlist during I write The Cursed Gift...


Saya ngefans banget sama timnas Jerman. Dari jaman SMP kelas 1 pas lagi nonton Piala Dunia saat mereka membantai Arab Saudi dengan skor 8-0. Saya tahu, waktu itu mereka menang karena kebetulan lawannya yang, ehm, di bawah merekalah kualitasnya. Tapi tetep aja, kemenangan Jerman bikin saya jadi antusias nonton Piala Dunia setelah sebelumnya sempet ilfil gara-gara Prancis takluk di tangan Senegal :D. Oh iya, karena skor spektakuler itu pula, hattrick-hero pertandingan itu, Miroslav Klose, spontan menjelma menjadi cowok terganteng di mata saya. Tapi predikat pemain Jerman terganteng itu kemudian beralih ke Michael Ballack. Kenapa? Karena waktu itu temen saya udah ada yang ngefans banget sama Miro, jadi saya harus beralih, dan Michael Ballack-lah yang jadi sasaran saya.

Sampe sini ngerasa aneh? Well, ikutin terus.

Kecintaan (kalau itu bisa disebut cinta) pada Ballack berlanjut bahkan saat dia harus absen pas final Piala Dunia 2002 lawan Brazil di Yokohama, saat Jerman harus kalah 2-0 karena (menurut banyak orang) Ballack nggak ada. Lalu saya masih inget, pasca Piala Dunia, Ballack main di Bayern Muenchen setelah dibeli dari Bayer Leverkusen. Naaaah... masalahnya saya baru tahu setelah Muenchen kalah lawan Deportivo La Coruna dan Roy Makaay-nya di Liga Champion, ternyata Ballack sudah punya anak! Sebenernya sih nggak masalah kalau aja dia udah nikah. Tapi masalahnya dia dan ceweknya itu hanya berstatus zusammenleben dan punya anak. Mungkin bisa ditebak, otak anak SMP saya yang masih sangat ketimuran itu langsung korslet. Shock parah. Ditambah kekalahan Muenchen dari si Depor, saya pun bertekad: ogah ngefans sama Ballack lagi.

Iseng, temen saya nanya: "trus lo ngefans sama siapa?"

Tanpa dosa, tanpa mikir, tanpa susah-susah saya nyeplos: "Christoph Metzelder..."




Ya, saya tahu dia ganteng. Posenya juga bagus. Tapi kalau Anda berpikir dia model, Anda salah. Aktor, apalagi. Penyanyi, saya langsung nyebur ke selokan terdekat.

Dia pemain bola juga kok. Pemain Jerman juga, posisinya central defender alias Abwehrspieler alias bek tengah. Waktu main di Korea-Jepang 2002, dia memang masih muda banget, masih 21 tahun. Dia 7 tahun main di BV Borussia Dortmund. Waktu saya nyebut nama dia sih, saya emang udah tau kalo si Metze (gitu panggilannya) ini emang punya tampang yang oke banget. Bahkan temen-temen saya yang awalnya meragukan pun setuju kalau Metze ini ganteng dan bahkan lebih ganteng dari Ballack. Kalau Anda merasa kami ini dangkal banget, tolong mengerti bahwa kami masih SMP yang suka histeris liat pemain bola yang ganteng (meskipun mungkin nggak jago-jago banget).

Anyhoo, dari Metze inilah saya akhirnya ganti haluan ngefans ke Borussia Dortmund. Saya masih inget banget waktu itu tim ini masih punya Jens Lehmann, Tomas Rosicky, Stefan Reuter, Sebastian Kehl, Torsten Frings, Ewerthon, Jan Koller, plus pelatih Matthias Sammer. Mulai dari sini, saya mulai ngikutin kiprah si BVB ini. Sulit banget buat saya untuk nggak ketawa inget kenangan-kenangan saat nonton pertandingannya Borussia Dortmund. Mulai dari Metze yang hidungnya patah pas lawan Energie Cottbus sampe harus pakai topeng di pertandingan berikutnya, trus sikap suka-nggak suka sama si Tomas Rosicky, si Jan Koller yang jadi kiper gara-gara Jens Lehmann kena kartu merah padahal jatah ganti pemain udah habis, trus Metze yang cedera lamaaaa banget (2 tahun!), trus diangkat jadi kapten dan Rosicky jadi wakilnya. Belum lagi pas Jens Lehmann pindah ke Arsenal, Dortmund kena krisis gara2 nggak lolos Liga Champions, gosip-gosip soal transfer pemain, Matthias Sammer pindah klub dan diganti sama Bert van Marwijk, Jerman yang gagal di Euro'04, trus Metze yang akhirnya comeback setelah cedera lama, belum lagi kebiasaan saya yang tiap kali ke warnet selalu ngesave gambar Metze dalam berbagai pose (sekarang harta karun saya itu ada di komputer saya yang lagi koma karena rusak dan belum sempet diperbaikin), udah gitu saya juga pernah salah baca berita, katanya Metze itu gay-lah, gosip soal siapa pacarnya lah... bwaaah, pokoknya banyak banget lah cerita masa sekolah saya soal Christoph Metzelder, BV Dortmund dan timnas Jerman saat masa sekolah dulu.

Sekarang BV Dortmund sendiri udah nggak sama susunan pemainnya kayak dulu waktu saya SMP. Lehmann ke Arsenal trus pensiun, Rosicky ke Arsenal, Frings ke Muenchen trus balik ke Bremen (klub lamanya sebelum ke Dortmund), dan Metze terdampar di klub sesat bernama Real Madrid (ironi besar buat saya karena Real Madrid adalah klub yang paling saya tidak sukai di muka bumi ini) dan saya masih terus berdoa dia akan kembali ke Dortmund, Kehl dan Dede sampai sekarang masih di Dortmund. Walaupun begitu, saya masih suka ngikutin berita soal Dortmund dari internet maupun dari tabloid sepakbola, dan kadang-kadang berkhayal gimana kalau line-up BVB yang dulu disatukan kembali... :D
on Tuesday, February 2, 2010
I promise to stop loving you tomorrow
Today can be your last day in my arms again
I promise to stop thinking of you constantly
And wishing I could wake up every morning next to you
Darling yes its true
But today can we pretend it’s not too late
I promise to stop dreaming bout you
Promise to stop waiting for your calls
Cause I don’t want to care at all
But maybe just tonight we should forget about what’s right one last time
Because I promise to stop loving you tomorrow
Today will be your last day in my arms again
I promise to stop thinking of you constantly
And wishing I could wake up every morning next to you
Darling yes it’s true
But today can we pretend it’s not too late
Today can we pretend
on Monday, February 1, 2010
jadi begini. saya kan suka nulis... mulai dari puisi, tulisan-tulisan iseng soal hal-hal yang menarik perhatian saya, sampai cerpen. kalau yg dua pertama mungkin sudah banyak contohnya di blog ini, tapi kalau cerpen, saya masih memilih menyimpan sendiri atau membaginya ke orang terdekat yang kebetulan suka baca cerpen atau saya paksa buat baca (hehehe...)

kali ini saya punya cerita,, judul sementaranya "The Cursed Gift". saya nggak bisa cerita banyak soal cerita saya ini... tapi saya membuat cerita ini hanya untuk reminder buat saya bahwa saya pernah merasakan bagian manis-dan-agak-cheesy dari cerita saya ini. saya nggak bisa menjanjikan untuk menunjukkan cerita ini ke semua orang, ataupun memberitahu kapan kira-kira cerita saya selesai... tapi saya mohon doanya pada siapapun yang membaca postingan blog ini, semoga saya segera dapat banyak ide buat menyelesaikan mahluk satu ini, hehehehe...